Rindunya di Zaman Itu
Zaman itu
telah banyak memberiku memori yang indah. Aku merindukan itu. Terkadang aku
termenung untuk mengenang masa itu. Entahlah, di sini hati terasa kosong. Di mesir
senior2 kebanyakan peduli kepada junior. Mereka menawarkan diri untuk mengajar
adik kelasnya, tanpa kita meminta deluan. Sedangkan di sini ?itu hanyalah mimpi bagi ku untuk mengharapkan
demikian. Saat ada senior yang mau mengajar/ngebimbel kita, mulailah ada
suara-suara sumbang yang tidak enak di dengar. Teman-temanku juga di mesir sangat perhatian dan kami antara satu sama lain motivasi untuk belajar yang tekun. Pernah suatu hari aku sakit parah dan tidak dapat belajar dengan fokus. pada waktu itu adalah masa mau ujian. Tanpa aku meminta pertolongan mereka, beberapa orang temanku membaca kitab itu serta menjelaskannya. Semangatpun tiba-tiba muncul untuk belajar dengan kedatangan mereka, aku pun akhirnya belajar. Aku hanya bisa mendo'akan untuk mereka karena hanya Allahlah yang bisa membalas kebaikan mereka dengan sebaik-baik balasan.
wahisytini awy ya masrh.........
Hati ini
ingin meluahkan apa yang terbuku selama ini. Tapi, aku tidak ada kekuatan untuk
berkata-kata. Cukuplah tulisan ini sebagai perwakilan untuk meluahkan apa yang
terpendam selama ini. Demi orang yang kita sayangi kita harus rela berkorban
dalam bentuk apa jua. Termasuklah mengikuti kehendak mereka, impian mereka dan
sebagainya. Mudah-mudahan ridho Allah selalu menemani perjalananku untuk
menuntut ilmu di negri jiran ini.