Pages - Menu

Rabu, 02 Januari 2013

Di Persimpangan Kumenunggu Jawaban


Jika sabar adalah separuh iman
Di persimpangan agar aku tetap menetapi kesabaran
Perlahan gulita malam kan tersingkap…
Adakah fajar akan menyingsing atau ada yang menghampiriku bersama lenteranya?
Karena seutuh iman ada pada keyakinan
Ingin kutepis ragu untuk menyelamatkan keimananku
Melalui surat hendak kubercakap pada guru terpercaya yang akan membimbing…
Dengan ikhtiar yang akan kusempurnakan masih memantapkan hati karenanya…
Di persimpangan, kupelajari peta perjalanan, arah mana yang akan membawaku pada keberkahan…
Lalu, kubaca dan kucari dari kitab hikmah yang ada di sekitarku…
Tertuju mataku padanya…
Sendu sendan, aku masih terlampau bimbang memutuskan…
Adakah istikharah menjadi sarana menemukan jawaban?
Jika maksiat hati telah menghalangi pandangan…
Di persimpangan aku menunggu jawaban…
Satu pilihan yang baru terpikirkan…
“Allah akan menjaga kehormatanmu dan kehormatan agamamu, jika kau meninggalkan keraguan itu…”
Terngiang dengan pemahaman baru dari teka teki malamku
Apa aku harus mundur sejauh keyakinan dan kesabaranku?
Desir hati tak mampu dibohongi, sedang waktu akan menjawab juga…
Jika mundur adalah keutamaan,
Sejatinya tidak ada jaminan akan keimanan yang tidak diupayakan…
Masihkah ragu dengan janji-Nya?
Allah, jika yang kumiliki hanya mencintaimu dengan kejujuran jangan palingkan aku untuk tetap melangkah menuju keberkahan…
Allah, jika yang kumiliki adalah cinta yang engkau ridha karenanya jangan biarkan aku terhenti memperjuangkannya…
Namun, jika aku salah jangan biarkan kehormatan agamaku yang tergadaikan…
Cukup aku yang merasakan dengan tetap belajar merapat pada-Mu
Surat yang kan terlayang, pada guru tersayang…
Kutambatkan sepenuh keyakinan bahwa dialah perantara kalam…
Murabbiyah, yang penuh kebijaksanaan kabarkan padaku tentang ayat-ayat-Nya yang akan meneguhkan langkahku…
Hanya pada-Mu…
Sebaik-baik tempat bergantung dalam semua harapan dan doaku
Jawaban terindah-Mu agar menjadi pelecut imanku